Sabtu, 20 April 2013

Sajadah Flanel: Media yang Fun untuk Mengajak Belajar Sholat Sejak Dini



Sudah lama saya menjanjikan ke sulung saya untuk membuatkan sajadah dari flanel. Dan order dia adalah sajadah yang ada gambar mobil, bis, truk, lampu lalu lintas, dan kereta api seperti dalam softbook pertama dia, Shaky Shapes. Setelah saya gambar desain-nya di kertas, wow kok rame sekali ya...banyak kendaraan.

Dan setelah diaplikasikan ke kain flanel, sepertinya ruangnya tidak memenuhi karena sajadah yang saya buat ini hanya berukuran 32 x 50 cm. Ukuran yang pas untuk anak seusianya, kira-kira samalah dengan ukuran sajadah mini yang ada di pasaran. Akhirnya, jadilah sajadah flanel special custom made for Zaid. Hanya ada 2 mobil dan kereta api dengan tiga gerbong (Untuk gambar bis dan truk insyaAllah nanti buat lagi ya, sayang. Jadi Zaid tidak hanya memiliki 1 sajadah. Biar tambah semangat belajar sholatnya.)

Oya, bagian dalam sajadah saya beri busa lapis 0,8 cm sehingga sajadah menjadi empuk. Sementara untuk bagian belakang/ alas, saya menggunakan kain spunbond. Awalnya mau saya gunakan flanel juga, tapi karena kotoran mudah sekali menempel di kain flanel, maka saya ganti dengan kain spunbond. Namanya juga anak, biasanya kan tidak begitu memperhatikan apakah lantai yang akan digelari sajadah bersih atau tidak.

Zaid sangat senang ketika saya perlihatkan sajadah yang baru setengah jadi. Setelah sejenak memperhatikan gambar-gambarnya, banyak sekali komentar dia. “Kok pintu masjidnya ngga bisa dibuka?”. “Kok mobilnya parkir di sini?”, sambil menunjuk gambar mobil merah. “Pintu kereta apinya di mana?”. Wah-wah...ternyata sulung saya ini sangat memperhatikan detail.

Saya sengaja tidak menawarkan gambar kartun (seperti Shaun the Sheep, Paddle Pop, Handy Manny, Mickey, Barney, yang notabene adalah favorit dia) karena beberapa alasan. Desain tata letak kendaraan dalam sajadah ini pun saya buat untuk mengedukasi anak tentang pentingnya shalat. Ada gambar mobil merah yang sedang parkir di halaman masjid serta mobil ungu yang sedang berjalan menuju masjid. Jadi bisa saya gunakan untuk bercerita bahwa ketika adzan, walaupun kita sedang naik mobil maka sebaiknya kita shalat dulu di masjid. Lagi-lagi Zaid komentar, “Kok mobilnya ngga bisa jalan?”, sambil menunjuk mobil ungu yang baru saja saya jelaskan bahwa mobil ungu itu sedang menuju masjid. Nah kalo kereta api, gimana? Kalo kita sedang naik kereta api dan sudah masuk waktu shalat, maka kita juga wajib shalat di dalam kereta api (tidak perlu turun dulu). Jawab Zaid, ”Ooo...” (entah dia paham atau tidak tapi saya yakin akan membekas).


Dan karena dalam waktu dekat ini dua keponakan saya berulang tahun, maka sekalian saya buatkan sajadah flanel sebagai kado ultah mereka. Desain gambarnya relatif lebih sederhana daripada sajadah milik Zaid. Walaupun sederhana, tetapi semoga bermanfaat dunia akhirat. Happy Birthday...Fiza & Toha. Teriring doa: Rabbij’alni muqimash shalaati wa min dzurriyyatii (Ya Allah, jadikan aku dan anak turunku sebagai orang-orang yang senantiasa menegakkan shalat). Amiin.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...