Minggu, 10 Maret 2013

Fruity Count: Softbook untuk Belajar Berhitung & Mengenal Angka


Masih seputaran softbook, kali ini kreasi ketiga saya adalah Fruity Count, yaitu softbook untuk belajar berhitung dan mengenal angka. Untuk menunjukkan jumlah benda dari bilangan yang diajarkan, saya menggunakan buah-buahan aneka warna (warna primer dan sekunder).
Jadi softbook ini sekaligus dapat digunakan untuk mengenalkan berbagai macam buah dan warna. Saya menggunakan contoh buah-buahan yang berbeda dari yang telah saya gunakan dalam softbook sebelumnya, Fruggie Color Basket (kecuali untuk warna biru, saya tetap menggunakan contoh blueberry).

Softbook Fruity Count berisi 6 halaman dengan ukuran 15 x 15 cm. Halaman 1 s/d halaman 5 mengenalkan angka 1-5 berikut dengan contohnya. Jadi anak tidak hanya belajar mengenal angka, tetapi juga belajar mencacah (menghitung jumlah benda). Zaid saat ini sudah dapat menyebutkan angka dari 1-10 secara berurutan. Tetapi, ketika diminta menghitung jumlah dari suatu benda, berapapun jumlah benda itu, dia akan menghitung cepat satu...dua..tiga..empat..lima..dst. Terakhir, dia akan menyebutkan suatu bilangan suka-suka dia, bahkan bilangan belasan sekalipun padahal jumlah benda yang ada hanya tiga, misalnya.

Pada halaman 6, saya buat semacam busy page. Di halaman ini saya membuat 5 (lima) buah semangka kuning belah. Pada tiap buah semangka, saya beri manik-manik warna hitam yang menggambarkan biji semangka (manik-maniknya bisa digeser-geser lho). Jumlah manik-manik pada setiap buah berbeda-beda, mulai dari  1 (satu) s/d 5 (lima) sesuai angka-angka yang telah diajarkan pada halaman sebelumnya. Saya buat pula duplikat angka 1-5 (dari flanel dua rangkap) yang bisa dilepas pasang. Jadi pada halaman ini, anak bisa bermain dengan biji-biji semangka yang terbuat dari manik-manik, menghitung jumlah biji semangka pada setiap buahnya, kemudian menempelkan angka yang bersesuaian dengan jumlah biji semangkanya itu.

Duplikat angka yang bisa dilepas pasang ini juga bisa digunakan untuk tujuan lain. Duplikat angka ini saya jejerkan di lantai. Kemudian misalkan ketika saya mengenalkan angka 1, saya minta anak saya untuk mengambil angka 1 dari jejeran angka di lantai. Kemudian angka yang telah diambilnya ditempelkan di dekat angka 1 pada halaman 1. Harapan saya, dengan pengulangan dan pelibatan secara aktif, anak menjadi lebih paham. Bukankah anak kecil belajar sesuatu karena adanya pengulangan secara terus-menerus sehingga akhirnya menempel di memori dia?

Oh ya, selain Zaid, adiknya yang baru berumur 1 tahun juga suka dengan softbook ini. Melihat dan membuka-buka halaman softbook ini, dia akan bilang “ah..eh..” sambil menunjuk-nunjuk gambar dan angka. Lalu saya pun menjelaskan kepadanya. Favoritnya adalah halaman terakhir, karena ada yang bisa dimain-mainkan. Manik-maniknya dicoba-coba untuk ditarik-tarik. Tetapi karena baru berumur 1 tahun, maka harus diawasi ekstra ketat (takut ada manik yang terlepas). Softbook ini memang sejatinya saya tujukan untuk Zaid yang sudah berusia 3 tahun plus. Tapi, si adiknya ini selalu ingin ngrusuhi mas-nya. Apa yang dipegang mas-nya, si adik ingin ikut megang juga. Untungnya si mas pengertian, tapi tergantung mood si-mas juga sich. Kadang klo lagi egois, ya sudahlah...tangan yang “bicara”...namanya juga anak-anak...


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...